Kamis, 04 September 2014

Puisi Mading II (Demangan News PPSMCH)





K.H.S. Abdullah Schal

Kiai Abdullah Schol….
Kaulah seorang ulama besar
Kaulah panutan kami semua
Kaulah imam masyarakat luas
Dan kaulah pengganti pengasuh
Sang waliyullah Syaichona Moh. Cholil
Kiai Abdullah Schol….
Kami tak mennyangka dan tak percaya
Kau akan meninggalkan kami
Meskipun jasadmu tak ada
Tapi ilmumu selalu mengalir
Kiai Abdullah Schol….
Kami menangis merintih-rintih
Saat mendengar kau pergi ke Rahmatullah
Bangkalan pun tergoncang
Gema tahlil pun mengiringi
Karena tak ada lagi yang seperti dirmu
Kiai allamah,hebat dan sederhana
Kiai Abdullah Schol….
Kau tiada, namamu selalu ada
Kau tiada, sejarahmu tetap ada
Semoga barokahmu selalu mengalir
Dikami semua sebagai santrimu
Amieeeen……
                                    By:As-Sifa C-I

!!! Boy’s !!!

Aku tak menyangka, kau setega itu
Menjelekkan, merendahkan seperguruanmu
Seberapa hinakah kami dimatamu
Ucapan dibibirmu begitu tajam
Seakan-akan menusuk dihati kami
Kami tak tau & kami tak mengerti
Mengapa semua ini harus terjadi
Antara boy’s & girl’s
Oh……. Teman seperguruanku
Sesungguhnya kau menjunjung kami
Tidak malah melecehkan kami
Apakah engkau mengira
Kau begitu baik dimata kami
Kau tak tampan
Kau tak rupawan
Tapi mengapa gayamu seperti superstar
Oh…… boy’s
Ketahuilah bahwa girl’s
Tak selemah yang kau pikirkan.
                                    By: Cewek  Sadis

Pengemis Cinta

Cinta kemana kau harus kucari
Diriku sepi tanpa seorang yang menanti
Daku mencari dimana seorang kekasih
Yang dulu selalu mewarnai kehidupanku
Rasa resah dan gelisah tiada berujung
Karena daku menanti datang sang waktu
Yang terus berputar mengikuti porosnya
Ku berharapmenemukan sang kekasih hati
Yang jujur, tulus dan setia pada cintaku
Seperti yang pernah aku rasakan bersamanya
Tuk menyatu dalam memory kehidupanku
Yang penuh dengan kepiluan ini
Tapi kenapa daku harus  tetap berdiam diri
Seribu bahasa yang tiada arti
Merenungi nasib yang menyiksa raga dan jiwaku
Sampai kapankah daku harus seperti ini
Sepi nan sunyi menghantui ditepian ruang rinduku
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan keculali menangis
Mengadu serta berteriak sekaras mungkin
Agar supaya sang penjuru dunia tahu
Akan ketulusan dan kebesaran cinta
Yang bersemayam didalam lentera hatiku
Semoga cintaku kembali seperti dahulu kala
Agar daku tak merasa hampa dan merana
Sebab hanya cintalah yang bisa membuatku bahagia
Tuk hidup di bumi pertiwi ini
By: M. S. @rifin C 07
       Pemuja Cinta

Ku Ingin Berkarya…

Dalam lembaran sjarah ku
Ku ungkap semua isi kalbu
Yang untuk hilangkan rasa jenu
Dan musnahkan akal yang kaku
andai aku pujangga
akan ku tulis semua rasa
Dan segala ujaran jiwa
dengan semadah syair cinta yang penuh makna
namun diri ini tiada daya tuk tanamkan benih karya
kuhanya gemar menulis seruan kata
berbagai cerita dan realita yang ada
namun kutiada bisa tuk ungkapkan di media masa
By. Kelbung Sepulu Punya

Kiamat
Mengapasemua terjadi
Bila ada yang ingat sang Ilahi
Mngapa semua hancur
Bila semua ituakan jadi lebur
Dunia ini akan musnah
Tak ada sisa-sisa yang betah
Mentaripun akan muncul dari ufuk barat bila semua itu tanda besarnya kiamat
Sudah banyak tanda kecilnya kiamat Kita cukup percaya bahwa adanya kiamatAlloh lah yang mengetahui segalanya
Mari kita beribadah kepadanya.
By: Yakin Putra X1


Sahabat ku kau tega
Sahabat………
Ada apa dengan dirimu
Sahabat………
Mengapa kau tega padaku
Sahabat………..
Inikah janjimu
Sahabat apakah salahku
Sahabat mengapa kau lakukan itu
Hinggakau tega menghianatiku
By: P. Nugroho The MOemy 

DEMANGAN NEWS
Demangan  news  kami  bisa  tahu
Demangan  news  pembawa  kabar  baru
Demangan news pengawal prilaku-prilaku
Demangan news mengisi ruang waktu
Demangan news teruslah maju
Demangan news jangan kaamu baku
Demangan news tunjukkan semangatmu
Demangan news kaulah pilihan daku
Demangan news kau selalu dikalbu
Demangan news taburkan aromamu
Demangan news lanjutkan perjuanganmu
Demangan news semoga tuhan meridhoimu.
                                                By:  Makmun  A-01
                                                            Putra Al-Banyoningi

0 komentar:

Posting Komentar