Jumat, 06 Februari 2015

Kumpulan Puisi edisi 22 (mading demangan news)

Mati Suri


Tulisan meliuk
Tak beda kertas putih atau kuning
Deretan hitam itu masih sangsi
Entah cerita atau prosa
Suaranya jelas, sejelas speaker TOA
Mu’allim menerangkan, Aku beruban
Entah teori atau materi
Disampingku hanya kitab dan mayat
Jika tak kuasa, ajalpun tiba
Banjir diantara bibir
Tenggorokan meraung-raung
Hah…!!!  Aku terbangun
Tak apalah, yang penting
Sekolah dan mutola’ah
Semoga barokah
By: Anz

Cintaku

Cintaku telah hadir untukmu
Tapi raga tak bisa mendekapmu
Kau cintai dia…?
Dan tak bisa kau lepaskan
Berilah separuh sayapmu untukku
Karena sayap itu yang membawaku terbang
Kasih sayang telah ku berikan kepadamu
Namun…….semua itu 
tidak bisa kau simpan dalam satu hati
Nama yang telah lama ku ukir
Takkan lepas begitu saja
Karena ini hanya untukmu….!!!
By: Fara’s Zhank Bintang
       P3 Batest

Gundah hati

Bila hati sudah frustasi
Untuk apa kau tangisi
Air mata tak mengerti luka di hati
Untuk apa kau berkata kepada pengembara
Bisakah air mata mewakili
Sedangkan frustasi yang mengadili
Lalu kenapa kebingungan
menjadi hakim dari perasaanku
rasa ini begitu manis untukku muntahkan
namun terlalu pahit untuk menelannya
sudahlah…
Biarkan dia menjadi seoarang hamba
Dengan tanpa kata
Yang membelati untuk sudut hatiku
By: “Azam El Firdaus”

Lara Kalbu

Telah kuterima pintamu
Seraut rindu tentangmu
Segenggam kasih untukmu
Terpidana sukmaku
Dalam jeruji cintamu
Teras itu telah rapuh
Tebing itu telah runtuh
Mangapa, rasa ini beku?
Diatas nodamu
Pada sukmaku.
By: Arifatul Hasanah
      P3 BINPAM
      (Bintang PamekaSan)


Perasaan untuk sahabat
Gugurnya daun dimusim semi
Takkan buat gugur perasaanku
Keringnya padang pasir
Takkan buat sirna perasaanku
Gelap malam tanpa bulan
Takkan membuat takut menyayangi
Walau mentari menyengat
Takkan  membuat aku menyerah merindu
Serta hujan lebat pun…
Takkan bisa menghapus memori persahabatan
Antara aku dan dirimu
Karena diriku
Tulus bersahabat dengan dirimu…!
By: hasya TO U-J

Sampai Jumpa
Dulu aku mengadah pada hatimu
Mengeruk sedikit demi sedikit
Kiranya engkau memberi secuil,
Hanya secuil
Aku mengukir khayalku
Dan merangkai mimpiku
Tak mengandai, sesal..!!!
Pada awal pertemuan
Kita merajut jiwa bersama
Pada akhir pertemuan cita asa terpisah
Serta kata maaf terlantun dari lisanmu
Hatiku  teriris dalam  miris
Setelah aku sadar
Aku salah menilai perasaan
Ada yang hilang
Saat dirimu berucap “ Sampai Jumpa “
By: Zainul Anwar “( banyuates )”

Sebatas Mimpi
Tak ada yang bisa ku nyatakan lagi
Disaat waktu menjauhkanku darimu
Selain rindu dan senduku
Yang membuat waktu selalu keliru
Ketika lelap menghampiri
Kuterbangkan jiwa kedalam mimpimu
Agar sepi tak meredupkan ilusi tentangmu
Hubby…….harapku amat sederhana
Semoga mimpi menyatukan  rindu ini padamu
By: Banteyan, klabang madu

Senyumku untuknya,
Pada catatan angan
sejak sejuk hadirnya tanpa tinta undangan
pekat kehawatiran mengelabuhi damai raga juga rasa
dua bibirnya yang merekah dan
bola mata yang cerah ceria menghembus angin dingin
hampiri raga yang olehnya seolah kering.
Belum raga ceritakan sekalipun pada Tuhan
Biar takdir tuhan yang bercerita kepadanya
Ada setangkai senyum yang
Terabaikan dalam diriku.
*oleh lancenk CerIa. (Sbt, 02-11-12)


0 komentar:

Posting Komentar