Kamis, 12 Februari 2015

Puisi Mading DN Edisi 30

BUNDA


Kasih sayangmu laksana surya
Yang selalu menerangi bumi
Sembilan bulan aku hidup dalam kandungan
Kau hidupi aku dengan air kehidupan
Tanpa keluh kesah engkau besarkan aku hingga dewasa
Setiap detak jantungku
Setiap desahan nafasku
Selalu terhembus namamu di setiap tetes darah ku
Terakhir namamu dan jasamu takkan bisa terhitung
Oleh waktu, engkau adalah teratai hidupku
Tempat mengadu seribu masalah
Curahan kasih sayangmu seakan tak mengharap imbalan
Kasih sayangmu mengalir laksana air pegunungan
Yang senantiasa menyejukkan kehidupan alam
Oh bunda
Mungkin sudah beribu-ribu kali aku mendurhakaimu
Mungkin sudah beribu-ribu kali pula engkau mendoakan aku
Bunda
Aku rindu akan pelukan hangatmu
Aku rindu akan belayanmu
Aku rindu akan waktu saat di manjakanmu
Aku rindu kasih sayangmu
Aku ringu dengan semua senyum manismu
Selamat tinggal ibuku tercinta
Semuga Allah menempatkanmu di tempat yang mulia
Bersama kekasihNya di surga
Amin… amin… ya robbal alamin….
By: Fey=>Atiqotul maula
To=>bunda yang slalu q rindu
TLA~TIM(X3) PPSMCH

PERAHU YANG TERSESAT
Ku berlayar di samudra kehidupan
Dengan petunjuk ibu sebagai sang nahkoda
Di tengah gelapnya samudra kehidupan
Ia berseru dengan petuah kasihnya
Angin bertiup dengan begitu kencangnya
Badai dan ombak mengahantam kapal
Sehingga tergoyah membingungkan awak kapal
Semua terlewati karna titahnya

Tapi di tengah lautan ia hilang ntah kemana
Pergi tanpa meninggalakan jejak
Tehapus oleh air laut
Ibu ngkaulah nahkodaku
Engkaulah pelayan yang membawa pergi perahu
Di tengah gelapnya samudra kehidupan
By: Hamdan pangiran kodok
klebun lawas dari D-01

warna cinta
yang tau hanya setets embun
Betapa dahaga akan cinta
kupu-kupu bersayap biru begitu tenang
menatap sinis tanpa hati
mengapa kau masih ragu melukuis cinta…?
Sedangkan pelangi kelabu tanpa warna
Purnamapun pekat bersimbah gulita
Maka jangan harap indah
Jika kanuas mu tak menureh warna
Mengapa kau takut memanggil cinta…?
Sedangkan lagu-lagu bumi mulai sumbang
Gemuruh ombak mulai membising
Ringkikan satwa mengelepor di daun telinga
Ah...!! Apa lagi suara petir
Maka jangan harap nyanyian syahdu
Jika mulutmu tetapmembisu
By: Zainnul Anwar
Banyuates 26-032013

Ilmu
Waktu kecil ku mencarimu, walau
Hembusan angin hujan membasahi tubuhku
Aku tetap semangat untuk pergi mencarimu
Setelahnya aku belum puas dengan mu
Ilmu
Kaulah cahaya dalam hidupku
Yang menerangi kegelapan fikiranku
Ilmu
Tanpa mu ku tak bias hidup
Kaulah pemberantas dari semua masalah
Kau jua lah yang memberantas kebodohan manusia.
By: Rifki MM Galis.

Renungan hati
Ya allah
Aku sadar
Bahwa aku mecari ilmu tidak segampang yang ku fikirkan.
Aku menyesal telah menyia-nyiakan waktuku dalam mencari ilmu
Bertahun-tahun ku mencarinya dengan tanpa beban
Ya Allah
Tanamkanlah rasa semangat dalam dada
Hapuslah semua rasa malas yang menggebu dalam hati
Taburkanlah rasa juang yang tanpa pamrih
Dan tumbuhkan lah keikhlasan hanya untuk mu
By: Muara Badak

Terima Kasih Sahabat
Sahabat
Kau bagaikan cahaya dalam kegelapan
Kau bagaikan berlian di atas bebatuan
Kau bagaikan kehangatan dalam kesepian
Kau juga bagai mentari di atasa awan
Sahabat
Sinarmu selalu menjadi nomer Satu
Yang setia menyinari kegelapan dalam hati
Kau tak pernah pergi saat kau ku butuhkan
Dan selalu setia untuk selalu bersama
By: lensa si Putri  Bungsu
Sahabat Indana fikria

Sekeping Asa
Mungkin aku memang lemah,
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya…..
Taklah cukup banyak kutulis
Taklah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bias kucoba lagi cinta dari semula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus tetap bertahan
Disekeping sisa hati inipun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Ohtuha…. Bagaimana semua ini harus kuartikan?
By: emilly diral davinci

Kesedihan Hati
Mau di panggil tak bernama
Hati sedih tiada terkira
Karena cinta tak diterima
Buat apa  mencari muka
Kalau untuk di ingkari
Jika nantipuyus cinta
Jangan lalu gantung diri
Sebuah cerita pasti bertema
Tinggallah mencari judulnya
Kalau cinta tak diterima
Carilah segera siapa gantinya
By:  Hasya
Wek-Asbak

Isi hatiku
Aku ingin menjerit
Biar semua orang  tahu
Kalau batinku terjepit
Aku ingin berteriak
Biar semua orang tahu
Kalau hidupku terdesak
Aku ingin menangis
Biar semua orang tahu
Kalau hatiku semakin terkikis
Dan aku ingin mengadu
Tapi sungguh aku tak mampu
Biarlah semua  aku hadapi sendiri
Walau harus berjuta-juta perih meroek hati
By: Aiela Manjha


0 komentar:

Posting Komentar